Mencari Warisan: Sibolga - Tapteng Part 2
![]() |
| Muara sungai Pandan |
Hari kedua di Pandan pada pukul 8.40 am kami menyusuri muara sungai didaerah Pandan - Tapteng. Muara sungai ini mengalir didekat pemukiman warga, tentu saja aktifitas seperti memencing, berjualan ikan segar yang baru saja dibawa nelayan, serta membersihkan kapal nelayan yang baru pulang melaut dapat dilihat dalam aktivitas pagi. Menurut penduduk muara ini berpindah-pindah yang dulunya dekat dibelakang rumah penduduk lama-kelamaan semakin dekat dengan bukit yang berada dekat muara sekarang. Muara sungai berpindah-pindah menurut musimnya serta debit air sungai yang mengalir dari hulunya. Udaranya masih tergolong sejuk karena dekat dengan daerah perbukitan, selain itu disekitaran bekas muara yang dulunya di belakang rumah penduduk banyak ditumbuhi eceng gondok dan ilalang. Pantainya yang cukup landai karena dekat muara yang merupakan daerah sedimentasi profil sungai seperti lumpur, kerikil dan pasir selain itu tidak jauh dari muara terdapat bangunan bersejarah yang tidak terawat yaitu bekas benteng zaman penjajahan. Konon katanya benteng ini sulit dihancurkan karena bahan penyusun benteng yang kokoh. Benteng ini jika dilihat hanya setinggi orang dewasa karena semakin lama daerah disekitarnya tertutup asir dan ilalang-ilalang. Daerah di muara termasuk bersih karena masyrakat menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah ke laut. Berhubung teman saya sudah menjemput, let's go ke pantai lainnya sobat aldrenaline!
Pantai Pandaratan (9.24 am/ 12-07-2015)
Perjalanan selanjutnya ke Pantai Pandaratan yang berada di Kecamatan Sarudik, Tapanuli Tengah. Dengan menaiki angkot dari Pandan ke Saruduik (3 ribu ajah) lalu kami melanjutkan perjalanan dengan becak karena pantai ini jauh dari jalan raya. Sepanjang jalan yang ditemukan ialah para nelayan, tempat penjualan ikan, Dinas Kelautan Kota Sibolga serta pelabuhan Dinas Kelautan dan Perikanan. Setelah berhenti di kaki sebuah bukit kita harus mendaki bukit kecil dan hutan mangrove yang masih okeh. Di pantai yang sunyi sepi ini serasa milik sendiri karena hanya ada kami berempat serta 2 orang setempat yang melakukan pemotretan. How great is our God deh. Besyukur bisa sampai Sibolga dengan selamat dan dekat dengan Tuhan lewat ciptaan karyaNya. Kami menyusuri pantai melewati hutan mangrove, muara kecil, batu-batuan pantai serta tebing dan hempasan ombak. Dicelah-celah bebatuan terbentuk ekosistem kecil yang dihuni oleh pecahan karang, ikan-ikan kecil serta cangkang kulit kerang. Dipantai landai ini juga terdapat tumbuhan seperti rumput yang biasanya menjadi habitat bulu babi.
Setelah mentok di salah satu tebing kami akhirnya memilih istirahat sambil berfoto untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada salah satu sodara kami, Yeny Rahma Putri alias Iyepe'es yang sedang berulang tahun saat itu. Eiittt, tapi kita ga anak kekinian yang gunai kertas lalu buang ke laut. Kita gunain gadget canggih sebagai ganti kertas, kan ga mungkin gadgenya dibuat setelah di gunain. Sekaligus mendukung aksi ramah lingkungan. Setelah tertidur beberapa menit di tebing akhirnya kami memilih back azimut alias pulang melewati goa yang terbentuk akibat abrasi (pengikisan akibat air laut). Berhubung kami males melewati bukit lagi maka kami memilih menyusuri pantai hingga ke pelabuhan ditemani matahari yang sedang terik-teriknya.
Pantai Bosur/ Kalangan (6.35pm/ 12-07-2015)
Setelah pulang kerumah teman kami lebih dulu untuk beristirahat akhirnya kami melanjutkan perjalan ke Pantai Bosur. Di pantai ini airnya agak berlumpur dan di atas pasir pantai kami disambut oleh para pengunjung yang ingin berbuka puasa di pantai. Di pantai ini terdapat foodcourt dengan aneka masakan seafood. Setelah berbuka akhirnya kami menyantap makan bersama sambil mendengarkan musik regge hingga malam. Saat bangkit dari tempat duduk karena hujan tanpa disengaja teman saya bertemu dengan salah seorang teman SMAnya. Puji Tuhan, dapat temen baru dan saling berbagi pengalaman dari Jawa. Finaly, kami pulang setelah hujan turun dengan berjalan kaki karena penginapan alias rumah purnama (rumah teman yang saya tumpangi) tidak jauh dari pantai. Let's sleep!
Komentar
Posting Komentar