Pengertian Peta
Peta adalah
gambaran umum (konvensional) permukaan bumi pada bidang datar yang
diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi dengan tulisan serta
simbol sebagai keterangan. Oleh karena merupakan gambaran konvensional,
maka peta menggambarkan semua kenampakan yang ada di permukaan bumi,
antara lain gunung, danau, sungai, laut, dan jalan. Namun
kenampakan-kenampakan tersebut hanya dilukiskan atau digambarkan dengan
simbol-simbol tertentu yang sesuai.
Media penggambaran permukaan bumi selain pada peta juga sering kita
temukan pada bidang lengkung/bola yang sering disebut dengan globe. Perbedaan yan mendasar antara peta dengan globe adalah :
Bidang yang digunakan, Peta menggunakan bidang datar sedangkan Globe menggunakan bidang bola
Daerah yang tergambar,
pada peta wilayah yang digambarkan dapat berupa seluruh maupun hanya
sebagian kecil wilayah di permukaan bumi sedangkan pada globe wilayah
yang tergambar adalah seluruh wilayah di permukaan bumi.
Ilmu yang mempelajari tentang peta adalah Kartografi, sedangkan orang yang ahli dalam bidang pembuatan peta disebut kartograf.
Manusia telah mengenal peta sejak
sebelum masehi. Akan tetapi, pada waktu itu peta masih digambar pada
lempengan tanah liat yang kemudian dibakar, tidak pada kertas seperti
zaman sekarang. Contoh peta pada lempengan tanah liat adalah peta-peta
yang dibuat oleh bangsa Babilonia, Mesir dan Cina yang saat ini disimpan
di Museum Semit Harvard, Amerika Serikat
————————————————————————–
Beberapa definisi peta menurut para ahli adalah sebagi berikut :
1. Menurut ICA (International Cartographic Association)
Peta adalah gambaran atau
representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan
bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa,
yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan
diperkecil/diskalakan.
2. Menurut Aryono Prihandito (1988)
Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.
3. Menurut Erwin Raisz (1948)
Peta adalah gambaran konvensional
dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau
dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah
tulisan-tulisan sebagai penjelas.
4. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)
Peta merupakan wahana bagi
penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber
informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan
tingkatan pembangunan.
Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta
Fungsi Pembuatan Peta
Peta mempunyai beberapa fungsi di berbagai bidang, antara lain untuk: menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain) di permukaan bumi.
Dengan membaca peta kita dapat mengetahui lokasi relatif suatu wilayah yang kita lihat
Bentuk-bentuk benua yang ada di dunia dapat kita amati pada peta
Bentuk-bentuk permukaan bumi dapat di amati dari simbol warna yang terlihat berbeda-beda menyajikan data tentang potensi suatu daerah
Peta potensi kekeringan
Peta Potensi Air

Jarak sebenarnya 2 lokasi dapat dihutng dengan membandingkan skala petanya.
Tujuan Pembuatan Peta
Tujuan pembuatan peta antara lain sebagai berikut: membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, atau perencanaan, analisis data spasial, misalnya perhitungan volume, menyimpan informasi, membantu dalam pembuatan suatu desain, misal desain jalan.
Jenis-jenis Peta
Secara umum peta dibagi atas beberapa klasifikasi, sebagai berikut :
1. Berdasarkan Sumber Datanya
a. Peta Induk (Basic Map)
Peta induk yaitu peta yang
dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini dapat
digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat
dikatakan pula sebagai peta dasar (basic map). Peta dasar inilah yang
dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.
b. Peta Turunan (Derived Map)
Peta turunan yaitu peta yang
dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak
memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tidak bisa
digunakan sebagai peta dasar.
2. Berdasarkan Isi Data yang Disajikan
a. Peta Umum
Peta umum yaitu peta yang
menggambarkan semua unsur topografi di permukaan bumi, baik unsur alam
maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan relief
permukaan bumi yang dipetakan. Peta umum dibagi menjadi 3, sebagai
berikut.
1). Peta topografi
peta yang menggambarkan permukaan
bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke
dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis
pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian
yang sama.
Contoh Peta Kontur
2). Peta chorografi,
peta yang menggambarkan seluruh
atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala
sedang. Contoh peta chorografi adalah atlas.
Kumpulan Peta Dalam Atlas sebagian besar termasuk dalam kategori peta Chorografi
3). Peta dunia
peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.
b. Peta Tematik
Peta tematik yaitu peta yang
menggambarkan informasi dengan tema tertentu / khusus. Misal peta
geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta
kepadatan penduduk, dan sebagainya.
3. Berdasarkan Skalanya
a. Peta Kadaster/Peta Teknik
Peta Kadaster mempunyai skala
sangat besar antara 1 : 100 – 1 : 5000 Peta kadaster ini sangat rinci
sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk
perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan sebagainya.
b. Peta Skala Besar
Peta Skala Besar mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah.
c. Peta Skala Sedang
Peta Skala Sedang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.
d. Peta Skala Kecil
Peta Skala Kecil mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.
e. Peta Geografi/Peta Dunia
Peta Dunia mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.
4. Berdasarkan Bentuknya
a. Peta Stasioner
Peta Stasioner menggambarkan
keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat relatif tetap (stabil).
Contohnya: peta topografi, peta geologi, peta jenis tanah
b. Peta Dinamis
Peta Dinamis menggambarkan
keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat selalu berubah (dinamis).
Contohnya: peta kepadatan penduduk, peta sebaran korban bencana alam,
peta jaringan komunikasi.
5. Berdasar Tujuannya
a. Peta Pendidikan (Educational Map)
Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU.
b. Peta Ilmu Pengetahuan.
Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.
c. Peta Informasi Umum (General Information Map)
Contohnya: peta pusat perbelanjaan.
d. Peta Turis (Tourism Map)
Contohnya: peta museum, peta rute bus.
e. Peta Navigasi
Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran.
f. Peta Aplikasi (Technical Application Map)
Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan.
g. Peta Perencanaan (Planning Map)
Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.
Komponen/Unsur Kelengkapan Peta
Peta merupakan alat bantu dalam
menyampaikan suatu informasi keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut maka
sebuah peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai macam komponen/unsur
kelengkapan yan bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam
membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara
umum banyak ditemukan pada peta misalnya adalah :
1. Judul Peta
Judul peta merupakan nama suatu
daerah yang digambar. Judul mencerminkan isi dan tipe peta . Penulisan
judul peta hendaknya menggunakan huruf cetak tegak, semua menggunakan
huruf besar dan simetris
2. Skala Peta
Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya dipermukaan bumi
3. Arah Mata Angin / Orientasi / Petunjuk Arah
Petunjuk arah adalah tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur, selatan atau arah daerah yang digambar
4. Simbol Peta
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya,
5. Warna Peta
Pada peta, warna digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi
6. Tipe Huruf (Lettering)
Penggambar uruf berfungsi untuk
mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Setiap nama simbol
menggunakan huruf-huruf standar sebagai berikut.
7. Gratikul (Posisi Geografis)
Posisi gografis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah
8. Inset
Inset adalah peta kecil tambahan
dan memberikan kejelasan yang terdapat di dalam peta. Inset juga di
gunakan untuk menggambar suatu wilayah yang tidak tergamabr pada peta,
sehubungan dengan terbatasnya media gambar.
9. Garis Tepi
Garis tepi peta sebaiknya dibuat rangkap. Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta.
10. Legenda
Legenda adalah keterangan yang berupa simbol-simbol pada peta agar peta mudah dimengerti oleh pembaca.
11. Sumber dan Tahun Pembuatan
Sumber dan tahun pembuatan peta merupakan sumber data yang perlu dicantumkan untuk kebenaran peta yang dibuat.
Komponen Peta : Petunjuk Arah
Komponen petunjuk arah sering juga disebut dengan mata angin, dan orientasi.
Petunjuk arah sebagai salah satu
komponen kelengkapan pada peta merupakan komponen yang harus ada dalam
sebuah peta. Sesuai dengan namanya, fungsi penunjuk arah memberikan
informasi arah utara, timur, selatan, barat dan atau arah daerah yang
digambar.
Arah yang biasa kita kenal dan
kita gunakan biasanya adalah delapan (8) arah mata angin yaitu Utara,
Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut.
Penempatan komponen petunjuk arah
dapat ditempatkan bebas, tetapi biasanya ditempatkan di bagian atas
peta utama. Informasi arah tidak harus ditampilkan seluruhnya, bisa
hanya satu arah saja misalnya arah utara.
Desain/bentuk
petunjuk arah dapat digambar secara bebas, hal ini merupakan kebebasan
dari pembuat peta. Beberapa contoh petunjuk arah yang biasa kita temui
misalnya sebagai berikut.
Kompenen Peta : Simbol dan Legenda
Simbol peta
adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan
bumi yang terdapat pada peta kenampakannya. Dalam penggambarannya simbol
ditempatkan sesuai pada lokasi kenampakan pada peta utama dan
penjelasan/keterangannya ditempatkan pada legenda.
Agar dapat dibaca oleh pengguna maka sebaiknya simbol dibuat :
Sederhana
Mewakili obyek aslinya, jika memungkinkan dibuat mirip/sama dengan obyek aslinya tersebut
Berdasarkan kenampakan lingkungannya simbol dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Simbol budaya,
adalah simbol yang mewakili kenampakan budaya, misalnya jalan, rel, kota dan lain-lain
2. Simbol alam,
adalah simbol yang mewakili kenampakan alam, misalnya sungai, gunung, danau dan lainnya
Berdasarkan bentuknya simbol dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
1. Simbol Garis
Digunakan untuk mewakili data geografis yang berhubungan dengan jarak, contoh : sungai, jalan, rel dan batas wilayah
2. Simbol Titik
Simbol titik digunakan untuk mewakili tempat, contoh : kota, gunung dan objek-onjek penting lainnya
3. Simbol Area
Digunakan untuk mewakili suatu luasan tertentu, contoh : danau, rawa, gurun dan hutan
Berdasarkan Wujudnya, simbol dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Simbol Piktorial
adalah simbol yang berupa gambar yang mirip dengan yang sebenarnya
2. Simbol Abstrak
adalah simbol yang berupa gambar yang tidak mirip dengan yang sebenarnya
3. Simbol Huruf / Angka
adalah simbol yang berupa huruf / angka
====================================================
Legenda adalah keterangan yang berupa simbol-simbol pada peta agar peta mudah dimengerti oleh pembaca.
Komentar
Posting Komentar