KARTOGRAFI (part 1)

Pengertian Peta

Peta adalah gambaran umum (konvensional) permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi dengan tulisan serta simbol sebagai keterangan. Oleh karena merupakan gambaran konvensional, maka peta menggambarkan semua kenampakan yang ada di permukaan bumi, antara lain gunung, danau, sungai, laut, dan jalan. Namun kenampakan-kenampakan tersebut hanya dilukiskan atau digambarkan dengan simbol-simbol tertentu yang sesuai.


Media penggambaran permukaan bumi selain pada peta juga sering kita temukan pada bidang lengkung/bola yang sering disebut dengan globe. Perbedaan yan mendasar antara peta dengan globe adalah :

  1. Bidang yang digunakan, Peta menggunakan bidang datar sedangkan Globe menggunakan bidang bola

  2. Daerah yang tergambar, pada peta wilayah yang digambarkan dapat berupa seluruh maupun hanya sebagian kecil wilayah di permukaan bumi sedangkan pada globe wilayah yang tergambar adalah seluruh wilayah di permukaan bumi.

Ilmu yang mempelajari tentang peta adalah Kartografi, sedangkan orang yang ahli dalam bidang pembuatan peta disebut kartograf.

Manusia telah mengenal peta sejak sebelum masehi. Akan tetapi, pada waktu itu peta masih digambar pada lempengan tanah liat yang kemudian dibakar, tidak pada kertas seperti zaman sekarang. Contoh peta pada lempengan tanah liat adalah peta-peta yang dibuat oleh bangsa Babilonia, Mesir dan Cina yang saat ini disimpan di Museum Semit Harvard, Amerika Serikat

————————————————————————–

Beberapa definisi peta menurut para ahli adalah sebagi berikut :

1. Menurut ICA (International Cartographic Association)

Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

2. Menurut Aryono Prihandito (1988)

Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.

3. Menurut Erwin Raisz (1948)

Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.

4. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)

Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.

Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta

Fungsi Pembuatan Peta

Peta mempunyai beberapa fungsi di berbagai bidang, antara lain untuk: menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain) di permukaan bumi.


Dengan membaca peta kita dapat mengetahui lokasi relatif suatu wilayah yang kita lihat

 

Bentuk-bentuk benua yang ada di dunia dapat kita amati pada peta

 

Bentuk-bentuk permukaan bumi dapat di amati dari simbol warna yang terlihat berbeda-beda menyajikan data tentang potensi suatu daerah

 

Peta potensi kekeringan

 

Peta Potensi Air

 

Jarak sebenarnya 2 lokasi dapat dihutng dengan membandingkan skala petanya.

Tujuan Pembuatan Peta

Tujuan pembuatan peta antara lain sebagai berikut: membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, atau perencanaan, analisis data spasial, misalnya perhitungan volume, menyimpan informasi, membantu dalam pembuatan suatu desain, misal desain jalan.

Jenis-jenis Peta

Secara umum peta dibagi atas beberapa klasifikasi, sebagai berikut :

1. Berdasarkan Sumber Datanya

a. Peta Induk (Basic Map)

Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar (basic map). Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.

b. Peta Turunan (Derived Map)

Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai peta dasar.

2. Berdasarkan Isi Data yang Disajikan

a.  Peta Umum

Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang dipetakan. Peta umum dibagi menjadi 3, sebagai berikut.

1). Peta topografi

peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.

Contoh Peta KonturContoh Peta Kontur

2). Peta chorografi,

peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta chorografi adalah atlas.

Kumpulan Peta Dalam Atlas sebagian besar termasuk dalam kategori peta ChorografiKumpulan Peta Dalam Atlas sebagian besar termasuk dalam kategori peta Chorografi

3). Peta dunia

peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.

b. Peta Tematik

Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu / khusus. Misal peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.

3. Berdasarkan Skalanya

a. Peta Kadaster/Peta Teknik

Peta Kadaster mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 – 1 : 5000 Peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan sebagainya.

b. Peta Skala Besar

Peta Skala Besar mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah.

c. Peta Skala Sedang

Peta Skala Sedang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.

d. Peta Skala Kecil

Peta Skala Kecil mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.

e. Peta Geografi/Peta Dunia

Peta Dunia mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.

4. Berdasarkan Bentuknya

a. Peta Stasioner

Peta Stasioner menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat relatif tetap (stabil). Contohnya: peta topografi, peta geologi, peta jenis tanah

b. Peta Dinamis

Peta Dinamis menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat selalu berubah (dinamis). Contohnya: peta kepadatan penduduk, peta sebaran korban bencana alam, peta jaringan komunikasi.

5. Berdasar Tujuannya

a. Peta Pendidikan (Educational Map)

Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU.

b. Peta Ilmu Pengetahuan.

Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.

c. Peta Informasi Umum (General Information Map)

Contohnya: peta pusat perbelanjaan.

d. Peta Turis (Tourism Map)

Contohnya: peta museum, peta rute bus.

e. Peta Navigasi

Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran.

f. Peta Aplikasi (Technical Application Map)

Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan.

g. Peta Perencanaan (Planning Map)

Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.

Komponen/Unsur Kelengkapan Peta

Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut maka sebuah peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai macam komponen/unsur kelengkapan yan bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak ditemukan pada peta misalnya adalah :

Komponen Kelangkapan Peta

1. Judul Peta

Judul peta merupakan  nama suatu daerah yang digambar. Judul mencerminkan isi dan tipe peta . Penulisan judul peta hendaknya menggunakan huruf cetak tegak, semua menggunakan huruf besar dan simetris

2. Skala Peta

Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya dipermukaan bumi

3. Arah Mata Angin / Orientasi / Petunjuk Arah

Petunjuk arah  adalah tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur, selatan atau arah daerah yang digambar

4. Simbol Peta

Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya,

5. Warna Peta

Pada peta, warna digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi

6. Tipe Huruf (Lettering)

Penggambar uruf berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Setiap nama simbol menggunakan huruf-huruf standar sebagai berikut.

7. Gratikul (Posisi Geografis)

Posisi gografis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah

8. Inset

Inset adalah peta kecil tambahan dan memberikan kejelasan yang terdapat di dalam peta. Inset juga di gunakan untuk menggambar suatu wilayah yang tidak tergamabr pada peta, sehubungan dengan terbatasnya media gambar.

9. Garis Tepi

Garis tepi peta sebaiknya dibuat rangkap. Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta.

10. Legenda

Legenda adalah keterangan yang berupa simbol-simbol pada peta agar peta mudah dimengerti oleh pembaca.

11. Sumber dan Tahun Pembuatan

Sumber dan tahun pembuatan peta merupakan sumber data yang perlu dicantumkan untuk kebenaran peta yang dibuat.

Komponen Peta : Petunjuk Arah

Komponen petunjuk arah sering juga disebut dengan mata angin, dan orientasi.

Petunjuk arah sebagai salah satu komponen kelengkapan pada peta merupakan komponen yang harus ada dalam sebuah peta. Sesuai dengan namanya, fungsi penunjuk arah memberikan informasi arah utara, timur, selatan, barat dan atau arah daerah yang digambar.

Arah yang biasa kita kenal dan kita gunakan biasanya adalah delapan (8) arah mata angin yaitu Utara, Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut.

Penempatan komponen petunjuk arah dapat ditempatkan bebas, tetapi biasanya ditempatkan di bagian atas peta utama. Informasi arah tidak harus ditampilkan seluruhnya, bisa hanya satu arah saja misalnya arah utara.

Desain/bentuk petunjuk arah dapat digambar secara bebas, hal ini merupakan kebebasan dari pembuat peta. Beberapa contoh petunjuk arah yang biasa kita temui misalnya sebagai berikut.

Kompenen Peta : Simbol dan Legenda

Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya. Dalam penggambarannya simbol ditempatkan sesuai pada lokasi kenampakan pada peta utama dan penjelasan/keterangannya ditempatkan pada legenda.

Agar dapat dibaca oleh pengguna maka sebaiknya simbol dibuat :

  1. Sederhana

  2. Mewakili obyek aslinya, jika memungkinkan dibuat mirip/sama dengan obyek aslinya tersebut

Berdasarkan kenampakan lingkungannya  simbol dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1. Simbol budaya,

adalah simbol yang mewakili kenampakan budaya, misalnya jalan, rel, kota dan lain-lain

2. Simbol alam,

adalah simbol yang mewakili kenampakan alam, misalnya sungai, gunung, danau dan lainnya

Berdasarkan bentuknya simbol dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

1. Simbol Garis

Digunakan untuk mewakili data geografis yang berhubungan dengan jarak, contoh : sungai, jalan, rel dan batas wilayah

2. Simbol Titik

Simbol titik digunakan untuk mewakili tempat, contoh : kota, gunung dan objek-onjek penting lainnya

3.  Simbol Area

Digunakan untuk mewakili suatu  luasan tertentu, contoh : danau, rawa, gurun dan hutan

Berdasarkan Wujudnya, simbol dibedakan menjadi 3 yaitu :

1.  Simbol Piktorial

adalah simbol yang berupa gambar yang mirip dengan yang sebenarnya

2.  Simbol Abstrak

adalah simbol yang berupa gambar yang tidak mirip dengan yang sebenarnya

3.  Simbol Huruf / Angka

adalah simbol yang berupa huruf / angka

====================================================

Legenda adalah keterangan yang berupa simbol-simbol pada peta agar peta mudah dimengerti oleh pembaca. 

 

 

 

Komentar